Wisata di Hutan Enau Flores Barat NTT, Belajar Khasiat Aren – Pohon enau mempunyai multi khasiat untuk keberlanjutan serta keberlangsungan alam semesta, manusia, serta makhluk yang lain. Di segala pedesaan daerah Flores Barat, ialah Manggarai Timur, Manggarai, serta Manggarai Barat berkembang liar tumbuhan enau.
Tumbuhan ini tidak ditanam manusia, melainkan musang yang memberitahukan biji tumbuhan enau sampai berkembang di bermacam kebun serta hutan.
Salah satu daya tarik wisata alam dan tempat wisata terbaru yang belum dilirik oleh pemandu wisata di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur( NTT) merupakan melancong di hutan tumbuhan Enau. Tumbuhan aren serta kearifan lokal Flores Tidak hanya melancong, turis dapat menekuni serta menaikkan pengetahuan tentang khasiat tumbuhan enau ataupun aren.
Tumbuhan ini sangat populer di Indonesia selaku penghasil air nira, air buat tuak ataupun moke, ialah alkohol lokal dengan metode penyulingan dengan bambu kecil. Amati Gambar Kawasan Hutan Tumbuhan Aren ataupun Enau di Lembah Kolang di Flores Barat, Nusa Tenggara Timur selaku salah satu energi tarik turis buat menekuni kearifan lokal tentang khasiat Tumbuhan Aren untuk kehidupan manusia serta alam semesta dan makhluk yang lain.
Terdapat pepatah berkata” satu ikat lidi sanggup mensterilkan kotoran dibandingkan dengan satu lidi”. Persatuan serta persaudaraan pula kokoh sama semacam satu jalinan lidi. Ada pula, pepatah itu seragam dengan kearifan lokal dari warga Flores yang menggunakan keunggulan dari tumbuhan Enau.
Minuman Tradisional Flores Terdapat pepatah goet Kolang Kimpur Neho Kiwung, mohe sama wae minse( kekuatan semacam tumbuhan enau tua, kehidupan semacam air nira). Khasiat tumbuhan aren Tumbuhan aren pula mempunyai khasiat untuk manusia, ialah menahan longsor, tahan musibah alam, serta menciptakan duit dengan mencerna air nira tersebut.
Satu tumbuhan enau berusia membagikan multi khasiat untuk kenaikan ekonomi warga, sumber santapan untuk fauna musang, apalagi buah mudanya dapat diolah jadi kolang kaling. Air nira dapat diolah jadi gula merah, umum diucap gula kolang. Gula ini mempunyai rasa manis.
Air nira bening pula dapat minum serta menyegarkan dikala keletihan. Rasakan Kesejukannya Pangkal hingga daun tumbuhan enau dapat dimanfaatkan buat bermacam keperluan warga. Apalagi, daun ijuk warna gelap dimanfaatkan buat atap rumah adat di segala Flores Barat. Banyak cerita warga di Floresyang membiayai pembelajaran anak hingga mencapai sarjana dengan olahan air nira jadi gula merah ataupun gula Kolang.
Seseorang prajin gula aren di Desa Wajur, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat bernama Mathias Dandung menarangkan seputar raping( bahasa Kolang buat menamakan tumbuhan aren). Terdapat goet kolang, kimpur nong kiwung, maksudnya energi tahan dalam perjuangan wajib semacam tumbuhan aren yang tua, kokoh, serta utuh. Nama raping, lanjut Dandung, berasal dari leluhur orang Kolang.