Kain batik adalah kain yang biasanya menggunakan teknik pewarnaan tahan lilin untuk menghasilkan pola seperti itu. Namun karena kemajuan di bidang percetakan, banyak produk yang masuk ke dalam kategori batik meskipun tidak dibuat dengan cara tradisional.
Batik Jawa yang populer dan dihormati memiliki desain yang didasarkan pada budaya dan agama daerah tersebut. Tiga warna utama yang digunakan dalam cetakan tersebut biasanya coklat tua, putih dan nila. Pasalnya, pada zaman dulu, pewarna alami biasanya hanya terdapat pada warna-warna tersebut. Pola pada batik juga menunjukkan pangkat dan status sosial individu.
Pola dari Jawa biasanya berbeda dengan daerah lain di Indonesia sendiri atau belahan dunia lain. Ini karena motif dan corak yang ada pada kain biasanya merupakan cerminan dari budaya dan agama daerah tertentu. Di Jawa bagian utara misalnya, kain batik biasanya berwarna cerah karena diambil dari budaya dari berbagai latar antara lain Cina, Belanda, Arab dan Jawa.
Kain batik terbaik bisa mencapai ribuan dolar. Harga biasanya tergantung pada desain, kerumitan, kain dan jenis pewarna yang digunakan selama produksi. Contoh yang mahal biasanya juga mencerminkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan karya semacam itu.
Secara tradisional, Malaysia dan Indonesia jual seragam batik untuk digunakan sebagai sarung atau pakaian tradisional. Karena biasanya berbentuk kain sederhana, mereka dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk antara lain sarung batik, syal batik serta gaun dan kemeja.
Meskipun ada beberapa ketidaksepakatan mengenai negara mana di Asia Tenggara yang pertama kali memasukkan batik ke dalam budaya mereka, umumnya disepakati bahwa produk terbaik biasanya berasal dari Indonesia. Meski tidak ketinggalan, batik Malaysia tidak pernah serumit beberapa contoh batik Indonesia.